Manajemen
Hubungan Masyarakat Dengan Pendidikan
Oleh
: Ari Prabowo
1. Deskripsi
Humas Pendidikan yang umumnya disebut dengan istilah
KomunikasiPendidikan.Disini tentu saja pengertian ini berbeda. Humas
pendidikanmenekankan hubungan sedangkan komunikasi lebih menekankan kepada
bentuk hubungan penyampaian informasi.Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses penyampaian berita darisuatu sumber berita kepada orang lain. Memberikan
berita kepada orang lainmerupakan proses pemindahan ide penyampaian berita
sendiri maupun ide dariorang lain.Humas Pendidikan meliputi pembicaraan
hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi
dalam kegiatan humasterkandung suatu kegiatan komunikasi. Humas pendidikan
bukan hanya terjadi pada di sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua
bentuk komunikasitentang masalah pendidikan.Pentingnya Humas Pendidikan dapat
diterangkan sebagai berikut:
1. Humas
merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan
pekerjaan agar memiliki sarana untuk mengenalkan diri kepadamasyarakat luas
tentang apa yang sedang dan akan dikerjakan.
2. Humas
merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain.
3. Humas
dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yangdiperlikan dari
orang atau badan lain.
4. Humas
mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka diriagar
diberikanmasukan dengan kritik dan saran dari orang lain.
5. Humas
memerlukan keingintahuan manusia dalam rangka memerlukan naluriuntuk selalu
berkembang.
Kegiatan tatap
muka misalnya
rapat bersama dengan pengurus BP3setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, melayani kunjungantamu dan sebagainya. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan media tertentu, seperti:
rapat bersama dengan pengurus BP3setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, melayani kunjungantamu dan sebagainya. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan media tertentu, seperti:
a.
Penyebaran informasi melalui televisiBerhasil
tidaknya menggunakan televisi sebagai alat media publisitas sekolah,tergantung
pada program yang telah disiapkan sebelumnya di dalam programitu disusun
hal-hal atau pokok-pokok yang akan disajikan kepada penontonnya. Maka dari itu,
informasi melalui televisi memerlukan persiapanyang lebih cermat daripada
informasi melalui radio. Informasi melalui televisidapat dilaksanakan dengan
cara ceramah biasa, wawancara, ceramah denganalat-alat peraga, diskusi,
sandiwara, acara cerdas tangkas, kegiatan keseniandan sebagainya.
b.
Penyebaran informasi melalui radioRadio
merupakan media massa yang penting yang mampu menjangkau publik yang luas.
Karena itu, sekolah dapat mengambil manfaat yang sebesar- besarnya dari radio
ini untuk kepentingan publisitas. Beberapa hal yang penting seperti kapan
pendaftaran siswa baru, kegiatan pendidikan dan datasekolah dapat
diinformasikan ke luar melalui radio.
c.
Penyebaran informasi melalui media cetak Yang
dimaksud media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin dansebagainya.
Kadang-kadang semuanya ini disebut pers dalam arti sempit.Dalam hubungannya
dengan kegiatan humas, pers dapat dikatakan sebagai penyalur informasi yang
menguntungkan.
d.
Pameran sekolahPameran sekolah dimaksud untuk
menunjukkan hasil pekerjaan para siswaserta masyarakat pada umumnya.
e.
Berusaha sendiri penerbitan majalah atau buletin
sekolah dengan maksudditunjukkan kepada publik di luar sekolah. Majalah atau
buletin ini dapat diisi berita-berita sekolah dan artikel-artikel karangan
warga sekolah yang bersangkutan.
f.
Penyampaian informasi melalui surat edaran.
g.
Penggunaan papan pengumuman di sekolah.
h.
Penyelenggaraan majalah dinding.
i.
Menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan
kepada warga sekolah.
j.
Pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui
media massa padakesempatan-kesempatan tertentu.
Bertujuan untuk :
a.
Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan
penyelenggaraan sekolah, situasidan perkembangannya.
b.
Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat
dari warga sekolah dalamhubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
c.
Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan
terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Dalam
bidang partisipasi antara lain :
a.
Kurikulum terutama yang local
b.
Alat-alat belajar
c.
Dana
d.
Material untuk bangunan gedung
e.
Auditing Keuangan
f.
Kontrol terhadap kegiatan-kegiatan sekolah dan
sejenisnya
Dalam
cara partisipasinya antara lain :
a.
Ikut dalam pertemuan
b.
Datang ke sekolah
c.
Lewat surat
d.
Lewat telepon
e.
Ikut malam kesenian dan sejenisnya
Pola
pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat
a. PERENCANAAN
Perencanaan program hubungan sekolah
dengan masyarakat ini tentu tidak terlepas dari perencanaan program kerja
secara keseluruhan.
Langkah-langkah:
1.
Identifikasi masalahPada identifikasi masalah
ini perlu disepakati apa yang merupakanmasalah utama pada saat itu/ tahun
pelajaran yang bersangkutan.
2.
Perumusan masalahAda beberapa masalah dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan itu.Umpamanya NEM siswa pemasok, sarana
pendidikan, peralatan pendidikan, kurikulum, dana dan kualitas guru. Dari enam
komponen inidipilih yang memerlukan kerjasama dengan masyarakat (bentuknya,caranya,
dan sebagainya).
3.
Perumusan TujuanSesuai kebijakan Depdikbud
peningkatan kualitas pendidikan makatujuannya untuk SMP supaya lebih banyak
tamatannya dapat diterima diSMA “terkenal” atau “Sekolah Unggulan”. Lalu upaya
apa pula yang bisadirancang untuk menjadikan hubungan sekolah dengan masyarakattersebut
dapat membantu.
4.
Analisis dan seleksi alternatif pemecahan
masalahSatu persatu dari enam komponen di atas dicarikan alternatif pemecahannya dalam kaitan dengan hubungan
sekolah denganmasyarakat.
5.
Identifikasi sumber penunjang/ hambatan, untuk
perumusan masalah, perumusan tujuan dan analisis seleksi alternatif pemecahan
masalah.Untuk mengetahui sumber penunjang ini, melalui guru BP
dapatdiinventarisasi potensi yang ada pada orang tua siswa (sesuai kemampuan
profesionalnya).Bagitu juga anggota masyarakat setempat Sebagai contoh: untuk
mengupayakan bantuan pemerintah daerah, orangtua siswa yang bertugas disana
dapat diharapkan bantuannya.Begitu juga para professional lainnya seperti
dokter, ilmuwan, dermawan,ahli tekhnik, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
6.
Penyusunan ProgramApa saja yang perlu dilakukan
untuk membangun hubungan kerjasamaantara sekolah dengan masyarakat.
7.
Menyusun jadwal pertemuan dan kegiatan tahun
pelajaran.
b. PELAKSAAN
1. Menyampaikan
rencana di atas kepada orang tua siswa melalui rapat berturut-turut, pengurus
BP3, perwakilah orang tua siswa tiap kelasmaupun dalam rapat pleno waktunya
akhir Juli sampai dengan awal agustus.
2. Mengundang
para alumni melalui pengurusnya untuk hal yang sama. Jika belum ada
pengurusnya, diusahakan membentuknya. Waktunya jugaAgustus.
3. Mengumpulkan
orang tua siswa tertentu tadi dan beberapa tokohmasyarakat juga untuk maksud
yang sama.
c. PENGORGANISASIAN
1. Mengukuhkan
atau memilih pengurus baru BP3, Alumni dan panitia(sesuai tuntutan).
2. Menjelaskan
uraian tugas dan kerangka organisasi sehingga jelas siapamenangani apa
bertanggung jawab kepada siapa. Kaitan tugas danwewenang bagaimana dan
sebagainya.
3. Menyusun
program kegiatan.
d. LAPORAN / AWAL PROGRAM TAHUN PELAJARAN
1.
Setiap semester dibuat laporan terperinci dan
disampaikan kepada anggota.
2.
Laporan/ awal tahun pelajaranMelalui pengawasan
dan laporan ini akan dapat diukur pelaksanaan(implementasi) program tadi.
Kriteria keberhasilan seperti: jumlah yang diterima pada sekolah yang disenangi
atau unggulan meningkat; kerjasamadengan orang tua bertambah baik (antara lain
dapat dilihat pada prosentase prestasi kepala sekolah) dapat dipakai sebagai
pengukur keberhasilan.Kemudian hasil tersebut digunakan sebaga feedback untuk
menyusun program selanjutnya.
Proses
Kegiatan Humas
Pada dasarnya proses kegiatan humas dapat ditempuh
melalui lima tahap, yaitu.
1. Tahap
Persiapan
Pada tahap
pesiapan petugas humas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
tugasnya, meliputi bahan informasi(message) yang akan disampaikan kepada publik
media yang akan digunakan, rumusantentang maksud dan tujuan yang ingin dicapai,
serta fasilitas yangdibutuhkan, antara lain waktu, tempat, dan sarana penunjang
lainnya. Langkah pertama adalah mempersiapkan bahan informasi, yaitu dengancara
mengumpulkan data atau bahan-bahan penting mengenai suatu instansiatau
lembaga.Pada dasarnya data atau bahan di sekolah berkisar pada datasarana
fisik, kepegawaian (guru), kesiswaan, pelaksanaan kurikulum, prestasi belajar
siswa, kondisi keuangan sekolah, serta hambatan atau berbagai persoalan yang
sedang dihadapi.Sebelum melakukan kegiatan humas, petugas harus menyiapkan dan
menguasai seluruh data mengenai hal-haltersebut di atas. Data yang dipilih
tentu saja data yang memiliki relevansidengan tema, maksud, dan tujuan kegiatan
humas yang akan dilakukansekolah. Tanpa penguasaan bahan informasi yang
bersangkutan,dikhawatirkan petugas humas akan berhenti dan tidak dapat
berbicara didepan publiknya, baik lesanmaupun tertulis melalui media cetak.
Untuk menunjang kelancaran kegiatan humas, data dan bahan informasi
harusdikumpulkan selengkap mungkin. Hal itu disebut fack finding, yan bersumber
pada lembaganya sehingga kita tidak akan kerepotan seandainya pihak luar
sewaktu-waktu memerlukan data untuk merealisasikan suatukerjasama.
Langkah kedua
adalah menentukan media yang akan digunakan. Terdapatdua kemungkinan media yang
dapat dipilih, yakni media cetak (printedmedia) dan media elektronik
(electronic media). Media cetak dapat berupaselebaran, pamflet, folder,
buletin, majalah, jurnal, surat kabar, dan spanduk,sedangkan media elektronik,
misalnya televisi, film, slide, dan radio. Akan tetapi, terdapat juga kegiatan
humas yang tidak memerlukan media.Kegiatanitu disebut kegiatan langsung atau
tatap muka (face toface). Dalam kegiatantatap muka, petugas humas memerlukan
sarana atau fasilitas khusus yangharus dipersiapkan sebelumnya, misalnya ruang
pertemuan, pengeras suara,tape recorder, proyektor, slide, film, tustel, papan
tulis, daftar hadir, kartu, bagan, skema, dan bahan informasi yang telah
distensil atau dicetak, yangrelevan dengan kepentingantatap muka. Apabila media
cetak, misalnya surat kabar, dipilih sebagai mediakomunikasi dengan masyarakat,
hal-hal yang harus diperhatikan petugashumas, antara lain mengumpulkan data sebagai
bahan informasi, menyusun bahan secara sistematis (tertulis, serta mengetik dan
mengonsultasikan bahankepada pimpinan lembaga bersangkutan. Jika pimpinan telah
menyetujui isiinformasi yang akan disebarluaskan melalui surat kabar, kemudian
petugashumas mengirimkan informasi tersebut kepada redaksi surat kabar dengan
permohonan untuk dimuat. Dalam hal pimpinan lembaga, instansi, ataukepala
sekolah merangkap sebagai petugas humas, konsultasi dengan pimpinan tidak
diperlukan.Sementara itu, untuk media cetak lainnya, persiapan yang harus
dilakukan tidak banyak berbeda.Demikian juga jikamenggunakan media elektronik,
kecuali televisi dan slide suara (sound slide).Setelah media yang dipilih
sesuai dengan kepentingan, langkah berikutnyaadalah persiapan khusus bagi
kegiatan tatap muka. Fasilitas yang aharusdipersiapkan adalah kepastian waktu,
tempat atau ruang kegiatan, dan sarana lain yang dipandang perlu. Pembiayaan
pun harus dipersiapkan pada tahap ini.
2. Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap ini
petugas humas melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkansebelumnya dan
diusahakan dapat terlaksana.Pesan hendaknya disampaikandengan baik, baik
menggunakan media atau tidak. Demikian pula waktu,tempat, atau sarana penunjang
yang ada harus dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.
3. Tahap
Pengecekan Tanggapan MasyarakatPada tahap ini petugas humas berusaha mengetahui
dengan pasti apakahkegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan dan
sambutan positif darimasyarakat? Tanggapan tersebut dapat disampaikan secara
langsung maupuntidak langsung. Tanggapan tersebut dapat berbentuk dukungan
moral, bantuantenaga dan pemikiran, atau mungkin bantuan materi.
4. Tahap
Penilaian dan Pengontrolan HasilPada tahap ini petugas melakukan evaluasi
pencapaian maksud dan tujuankegiatan humas yang baru dilaksanakan. Tolok ukur
yang digunakan ialahrumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan.
Apabila tidak terdapat penyimpangan tujuan, kegiatan huas dapat dikatakan
berhasil. Dengan perkataan lain, akan tampak seberapa besar partisipasi,
pengertian, dukungan, bantuan, dan kerjasama yang ditimbulkan masyarakat
terhadap instansi ataulembaga bersangkutan. Jadi, melalui pengamatan yang
cermat petugas humasdapat melakukan pengontrolan hasil kegiatan.
5. Tahap
Pemberian Saran kepada PimpinanBerdasarkan simpulan yang ditarik dari tahapan
keempat, petugas humaswajib melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan
kepada pimpinan.Laporan itu dilengkapi dengan saran, anjuran, himbauan, atau
rekomendasitindak lanjut yang harus dilakukan pimpinan instansi sehubungan
dengan persoalan yang sedang dihadapi. Melalui asas tersebut, hubungan intern
antara petugas humas dan atasannya, terutama hubungan langsung atau tatap
muka,dituntut dapat berjalan lancar tanpa hambatan
Hubungan masyarakat di lembaga pendidikan Sekolah
Dasar dengan pelaksanaan di lembaga pendidikan lainnya, Tidak terdapat
perbedaan yangmendasar dalam pelaksanaannya. Pada lembaga pendidikan Sekolah
Dasar,dukungan orang tua dan masyarakat cenderung cukup menonjol. Hal itu
beralasankarena lembaga pendidikan sekolah dasar banyak tersebar hingga pelosok
masyarakat.Kondisi ini merupakan sebuah keuntungan sekaligus peluang untuk
memaksimalkan dukungan masyarakat bagi pengembangan lembaga pendidikansekolah
dasar.Orang tua memilikipartisipasi yang cukup tinggi untuk
kemajuananak-anaknya.Potensi inilah yang harus ditangkap oleh pihak lembaga
pendidikan sekolah dasar. Bentuk-bentuk hubungan masyarakat tergantung pada
beberapa hal, antara lain:
1. Lokasi
lembaga pendidikan sekolah dasar
2. Potensi
masyarakat setempat
3. Dukungan
dari orang tua siswa
4. Dukungan
pemerintah setempat
5. Kemampuan
lembaga sekolah dasar untuk menangkap peluang danmengembangkannya.
Kegagalan pelaksanaan hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakatseringkali disebabkan oleh ketidaksiapan lembaga pendidikan
untuk mengikutidinamika perkembangan masyarakat yang semakin maju. Bentuk
dukunganmasyarakat saat ini cukup bervariasi sehingga memerlukan kreativitas
untuk mengembangkan dukungan tersebut
0 comments:
Post a Comment