MAKALAH
METODE PENELITIAN KUALITATIF
Makalah Ini
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dengan dosen pengampu Suyadi.M.Pd.I
Nama : Rudi
Hartono
Nim : 11.17.0163
PROGRAM
PENDIDIKAN GURU RAUDATHUL ATHFAL
STPI BINA
INSAN MULIA
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah lembaga akademik mahasiswa dituntut untuk memiliki
pengetahuan,kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap penelitian,bukan hanya
untuk menyelesaikan studinya tetapi itu akan berguna dalam berkiprah dalam
dunia pendidikan.Penelitian tak lepas dari banyaknya metode yang digunakan
untuk menyelesaikan ataupun menemukan masalah yang ada dilapangan.Diantara
beberapa metode yang digunakan yaitu ada metode kuantitatif dan kualitatif.peredaan
kedua metode ini sering kali sulit untuk digabungkan dalam sebuah penelitian
karena terdapat objek masalah yang berbeda.Masalah yang dihadapai oleh para
peneliti kualitatif maupun peneliti kuantitatif adalah mereka selalu berangkat
dari sebuah masalah.Perbedaan yang mencolok antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif adalah pada bagian “masalah”,kalau dalam penelitian kuantitatif
“masalah” yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang bahkan gelap kompleks
dan dinamis[1].Diantara
perbedaan itu ada yang ingin menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif
serta masih banyaknya kalangan akedemik yang menggunakan metode tradisional.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode kualitatif dan kuantitatif bisa digabungkan
?
Apakah metode ini masih relevan digunakan dalam
penelitian di sebuah lembaga akademik atau personal?
Bagiamana langkah metode kualitatif mampu menemukan masalah baru
dan menyelesaikannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Umum Penelitian
Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas
hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan
Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik
peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara
induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif
(kata-kata, gambar) bukan angka-angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada
hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam
penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas,
realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim
digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus
menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan
hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang
dijadikan sumber data.
Ciri-ciri penelitian kualitatif:
- Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
- Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data
- Analisis data dilakukan secara induktif
- Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik
- Tekanan penelitian berada pada proses,penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.
- Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
- Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
- Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama
- Pembentukan teori berasal dari dasar
- Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
- Teknik sampling cenderung bersifat purposive
- Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
- Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian
kualitatif:
1) Latar alamiah
·
Penelitian kualitatif
melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
·
Peneliti memasuki dan
melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya
untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data utama.
3) Metode kualitatif
¨
Menyesuaikan metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda
¨
Menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dan responden
¨
Metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
Ü
Proses induktif lebih dapat
menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data
Ü
Lebih dapatmenguraikan latar
secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya
pengalihan kepada suatu latar lainnya
Ü
Analisis induktif lebih dapat
menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan
Ü
Dapat memperhitunngkan nilai-nilai
secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik
5) Teori dari dasar
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara
B. Perbedaan Penelititan
Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian
kuantitatif dan kualitatif menurut hamid potilima
Penelitian kualitatif
|
Penelitian kuantitatif
|
1.
Satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah dalam
variabel-variabel
2.
Tidak ada konsep sampel
3.
Data dalam bentuk narasi atau angka
4.
Analisis data dijadikan bukti untuk mendukung kebenaran
dari hipotesa yang dibuat
5.
Instrumen penelitian adalah diri sendiri
|
1.
Satuan individu digolongkan ke dalam variabel-variabel
dengan ciri tertentu sesuai kepentingan panalitian.
2.
Karena besarnya populasi maka dalam penelitian
kuantitatif digunakan sampel
3.
Data dalam bentuk angka
4.
Analisis data dijadikan pembuktian yang dapat digunakan
untuk menerima atau menolaKkhiipotesa yang dibuat
5.
Instrumen penelitian adalah kuisioner
|
Perbedaan istilah dalam pengujian
keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif
Aspek
|
Metode kualitatif
|
Metode kuantitatif
|
1. Nilai kebenaran
2. Penerapan
3. Konsistensi
4. Netralisasi
|
Validitas internal
Validitas eksternal/generalisasi
Reliabilitas Objektivitas
|
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan
Auditability dependability
Confirmability (dapat di konfirmasi)
|
Perbedaan Metode Kuantitatif dengan Kualitatif
No
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1
|
Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian
|
Hipotesis dikembangkan sejalan dengan
penelitian/saat penelitian
|
2
|
Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal
|
Definisi sesuai konteks atau saat penelitian
berlangsung
|
3
|
Reduksi data menjadi angka-angka
|
Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau
pernyataan
|
4
|
Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang
diperoleh melalui instrumen penelitian
|
Lebih suka menganggap cukup dengan
reliabilitas penyimpulan
|
5
|
Penilaian validitas menggunakan berbagai
prosedur dengan mengandalkan hitungan statistic
|
Penilaian validitas melalui pengecekan silang
atas sumber informasi
|
6
|
Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas
(terinci)
|
Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif
|
7
|
sampling random
|
Sampling purposive
|
8
|
Desain/kontrol statistik atas variabel
eksternal
|
Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern
|
9
|
Menggunakan desain khusus untuk mengontrol
bias prosedur
|
Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias
|
10
|
Menyimpulkan hasil menggunakan statistic
|
Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata
|
11
|
Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian
untuk dianalisis
|
Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam
perspektif keseluruhan
|
12
|
Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi
dalam mempelajari gejala yang kompleks
|
Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi
secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya
|
(diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)
C. Desain Penelitian Kualiatif
Desain studi kasus
penelitian kualitatif
menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada
suatu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam,dengan
mengabaikan fenomena-fenomena lainnya.Penelitian kualitatif melakukan
penelitian dalam skala kecil,kelompok yang memiliki kekhususan,keunggulan
,inovasi,atu bisa juga bermasalah.Secara garis besar langkah-langkah penelitian
kualitatif sama dengan penelitian kuantitatif tetapi ada perbedaan intensitas
kegiatan serta durasi yang waktu yang dibutuhkan.
Sampel Purposif
Sampel ini memfokuskan pada informan-informan
terpilih yang kaya akan kasus untuk studi yang bersifat mendalam.sebelum sampel
dipilih perlu dihimpun sejumlah informasi tentang sub-sub unit dan informan
–informan didalam kasus yang akan diteliti.Untuk kemudian peneliti memilih
informan,kelompok,tempat ,kegiatan,dan peristiwa yang kaya akan informasi.yang
perlu diperhatikan dalam sampel purposif adalah dalam hal, pemilihan
lokasi,penentuan sampel komprehensif,penentuan sampel variasi maksimum,penentuan
sampel jaringan,penentuan sampel tipe kasus,ukuran sampel.
A. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi atau site
location berkenaan denganpenentuan unit,kelompok,dan tempat dimana orang-orang
terlibat dalam kegiatan atau persitiwa yang akan diteliti.pemilihan lokasi
perlu dirumuskan dengan jelas,terutama dalam tema atau fokus-fokus dalam
penelitian yang kompleks.
B. Penentuan sampel komprehensif
Merupakan proses pemilihan
sampell dengan mempertimbangkan semua sumber informasi,partisipan
kelompok,situasi peristiwa.Semua sumber informasi diperhitungkan agar tidak ada
kemungkinan satuan penelitian yang terabaikan.
C. Penentuan sampel variasi maksimum
Penentuan sampel dengan
variasi maksimum ditujukan untuk mendapatkan perbedaan persepsi partisipan yang
maksimum.
D. Penentuan sampel jaringan
Penentuan sampel jaringan
(networking sampel) dengan menggunakan partisipan lain untuk melengkapi
informasi dari partisipan terdahulu ,partisipan terdahulu dapat menunjuk
partisipan selanjutnya untuk melengkapi informasi.
E. Penentuan sampel tipe kasus
Merupakan pemilihan sampel
dengan mengambil kasus-kasus yang memiliki kekhasan dan keistimewaan samepl
tersebut khas atau istimewa karena keahliannya
,reputasinya,konsepnya,kekritisannya dll.
F. Ukuran sampel
Penelitian kualitatif melihat
penenutan sampel sebagai suatu proses yang dinamis,bertahap,sebagai tim,tidak
ditetapkan sebelumnya secara pasti.penelitian kualitatif berkisar dari satu
sampai 40 atau bahkan lebih.penentuan besarnya sampel didasarkan atas tujuan
penelitian,fokus dari penelitian,cara pengumpulan data ,kelayakan informan,kebaharuan
informasi,kelengkapan informasi.[2]
D. Validitas Dan Reliabilitas
Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2)
statistik validitas ada macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif
dan validitas construct (konstruk)
1. Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji
atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan
latar belakang orang yang diuji.
Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik,
yakni memilih item-item yang representatif dari keseluruhan bahan yang
berkenaan dengan hal yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai.
Kesulitan dengan validitas isi ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif
yakni berdasarkan logika si peneliti.
2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian
antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang
nyata.
3. Validitas konstruk
Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites
hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari
satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk
kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Jadi data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan
oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Validitas dibedakan menjadi:
Ø
Validitas internal: berkenaan
dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Ø
Validitas eksternal:
berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data
atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti
dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktu yanng berbeda akan
menghasilkan data yang sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua
menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid,
walaupun belum tentu valid.
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam
mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil
yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang
sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel
yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat
bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.
Pengujian validitas dan reliabilitas
Dalam uji keabsahan data meliputi::
1) Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian dapat dilakukan dengan;
v
Perpanjangan pengamatan
v
Meningkatkan ketekunan
v
Triagulasi (pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu)
v
Analisis kasus negatif
v
Menggunakan bahan referensi
v
Mengadakan member check
(proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan
dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam
penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud sumber data atau informan.
2) Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas eksternal
3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian.
4) Pengujian konfirmability
ü
Uji konfirmability mirip
dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
ü
Uji konfirmability berarti menguji
hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian
kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat cara yang
mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:
1.
Observasi
Observasi yaitu tindakan yang merupakan
penafsiran dari teori (karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu
memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan
teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi
merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media
pengamatan.Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun
ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,
kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.Observasi yang paling efektif
adlaah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen.
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi.Metode observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam
observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku
yang menjadi sasaran penelitian
b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para
pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan.
Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti
c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan,
observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti
melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat
melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan
dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan
hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga
melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu
mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.
Keterlibatan peneliti dapat dibedakan
menjadi empatkelompok yaitu:
Ü
Keterlibatan pasif: peneliti
tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak
terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati
Ü
Keterlibatan
setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2
hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi
kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung
Ü
Keterlibatan aktif: peneliti
ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan
sehari-hari
Ü
Keterlibatan penuh/ lengkap:
bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan
antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi
tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan
yang diwawancarai.
Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:
Ø
Wawancara baku dan terjadwal
Ø
Wawancara baku dan tidak
terjadwal
Ø
Wawancara tidak baku
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara
berlangsung efektik:
¨
Bersikaplah sebagai
pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan
terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak
¨
Bersikaplah netral dalam
relevansinya dengan pelajaran
¨
Bersikaplah tenang, tidak
terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.
¨
Secara khusus perhatikan
bahasa yang anda gunakan untuk wawancara
Ada beberapa bentuk wawancara:
[
Wawancara terstruktur yaitu
apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
[
Wawancara tidak terstruktur
yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di
wawancarai
[
Wawancara semi terstruktur
yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan
keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak
langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan
sendiri selam wawancara berlangsung.
3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang
menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang
mendasar, yang termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku teks
b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid baru
d. Catatan rapat
e. Catatan tentang siswa
f. Rencana pelajran dan catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i.
Koleksi arsip guru berupa
buku harian, catatan peristiwa penting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa
angkatan lama
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari
kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data kualitatif yang
digunakan oleh peneliti sesuai dengan konsep metode analisis yang dipaparkan
oleh Miles dan Huberman (1994). Metode tersebut mengemukakan bahwa terdapat
tiga aktivitas dalam analisis data, yaitu
· reduksi
data (data reduction),
· penyajian
data (data display)
· penarikan
kesimpulan atau verifikasi (conclusion
drawing/verification)
(Miles
dan Huberman, 1994; Emzir, 2010). [3]
Reduksi data memiliki penjelasan
seperti yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman (1994:10) berikut ini: “Data reduction refers to the process of
selecting, focusing, simplifying, abstracting, and transforming the data that
appear in written-up field notes or transcriptions.” (Reduksi data merujuk
kepada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan
mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun transkrip).
Penyajian data merupakan proses
pengorganisasian data sehingga tersaji menjadi informasi yang runut dan dapat
berupa grafik, diagram, matriks dan jaringan
(Miles
dan Huberman, 1994).
Aktivitas analisis yang ketiga adalah
penarikan kesimpulan. Pada saat memulai pengumpulan data, peneliti mulai
memperhatikan adanya keteraturan, pola maupun penjelasan. Pada akhirnya
kesimpulan ditarik sesuai dengan sifat data yang telah dikumpulkan (Miles dan
Huberman, 1994).
Ø [2]
Sukmadinata,Nana
Syaodih. (2012).Metode Penelitan Pebdidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya
hlmn 99
Daftar Pustaka
Ø Sugiyono.
2011. Metode penelitian kuantitati kualitaitif dan r&d. Bandung: CV
Alfabeta
Ø Sukmadinata,Nana Syaodih. (2012).Metode Penelitan
Pebdidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya
0 comments:
Post a Comment